You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
BPSDM DKI Adakan Webinar Urban Farming
....
photo doc - Beritajakarta.id

BPSDM DKI Adakan Webinar Urban Farming

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta menggelar webinar tentang urban farming dengan tema, Urban Farming: Growing The Edible Garden melalui kanal Youtube BPSDM DKI Jakarta.

Ketahanan pangan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka kemiskinan

Kepala Bidang Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Mujiati mengatakan, populasi di DKI Jakarta terus meningkat di mana pada tahun 2020 jumlahnya mencapai 10,56 juta jiwa. Dari jumlah itu, 91,98 persen merupakan usia produktif. Dengan angka tersebut alhasil kebutuhan konsumsi di DKI Jakarta akan terus meningkat.

"Ketahanan pangan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka kemiskinan. Sebab suplai pangan di DKI Jakarta sangat mempengaruhi inflasi. Dengan urban farming akan mengurangi pengeluaran warga, sehingga pengeluaran untuk pangan dapat dialihkan ke kebutuhan yang lain," ujarnya, Kamis (8/7).

Urban Farming di SMPN 7 Panen Singkong dan Timun

Dari segi ekologi, urban farming dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan perubahan iklim. Sedangkan dari segi edukasi dapat memberikan pembelajaran masyarakat terkait pangan serta cara mengolah limbah.

"Dari tahun 2018 hingga 2030 DKI Jakarta akan memproduksi kebutuhan pangan sebanyak 30 persen dari 18 persen lahan berbasis ruang dengan cara hidroponik atau konfensional," imbuhnya.

Saat ini, sambungnya, terdapat 1.450 lahan pertanian urban farming dengan jumlah petani mencapai 17.825 orang.

Sementara itu, perwakilan Kelompok Tani Kemang 02, Edy Purwanto menambahkan, pihaknya sangat menerima manfaat urban farming dari segi perekonomian. Kelompok tani yang berdiri sejak awal 2020 ini sudah mengekspansi resto eropa dan perusahaan untuk mendapatkan suplai produk pertaniannya.

"Bahkan kami sampai ekspansi lahan ke Mega Mendung dan sawangan, Depok sebab lahan di wilayah kami tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar. Awalnya kami menanam sayuran hidroponik di halaman musala seluas 120 meter persegi. Lalu kami mendatangi resto-resto eropa untuk melihat langsung kebutuhan mereka. Dari sana kami memasok sesuai kebutuhan resto seperti tomat ceri, basil, kale, dan aragular," jelasnya.

Pilihan resto eropa diambil karena persaingan bahan baku sayur yang cukup sedikit di Jakarta. Setelah secara konsisten mensuplai sayuran tersebut ke resto, Kelompok Tani 02 Kemang mulai merambah ke jenis sayuran lain.

"Di sini peran Dinas KPKP DKI Jakarta serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta sangat membantu untuk memasarkan produk kami lebih luas lagi," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. DPRD-Koopsud 1 Bahas Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

    access_time28-04-2025 remove_red_eye1607 personFakhrizal Fakhri
  2. Anggota DPRD DKI Brando Susanto Tutup Usia

    access_time27-04-2025 remove_red_eye1569 personBudhi Firmansyah Surapati
  3. Pramono Imbau Warga Daftar PPSU dan Damkar Melalui Kelurahan

    access_time23-04-2025 remove_red_eye1566 personFakhrizal Fakhri
  4. Hadiri Musrenbang, Ketua DPRD Pastikan Usulan Warga Diakomodir

    access_time23-04-2025 remove_red_eye1254 personFakhrizal Fakhri
  5. Komisi A Bahas Pembentukan Command Center Bersama Kopassus

    access_time28-04-2025 remove_red_eye1220 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik